Jumat, 19 Desember 2008

CALO TIKET BERGENTAYANGAN DI BANDARA

SIAPA bilang Bandara Soekarno Hatta bebas dari praktek percaloan tiket. Buktinya, menjelang Hari Natal dan Tahun Baru, calo tiket pesawat untuk penerbangan domestik banyak bergentayangan di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng.
Jumlah mereka puluhan orang, intonasi suaranya khas dari suku yang ada di Sumatera. Berpakaian rapih, bersepatu, menggunakan telepon genggam, sambil memegang tiket di tangan. Bahkan ada yang pura-pura bawa tas segala, yang asumsi masyarakat mau berpergian. Mereka tampaknya pandai merayu calon penumpang yang belum kebagian tiket, sambil berpura-pura berkomunikasi dengan petugas bandara yang menangani urusan keberangkatan pesawat, seakan-akan `seat` penumpang sudah penuh, padahal sesungguhnya masih ada.
Tiket yang ditawarkan kepada calon penumpang ke berbagai jurusan penerbangan bervariasi, tergantung negosiasi kedua pihak yang dilakukan secara bisik-bisik.
Para calo tiket ini pandai memilih calon penumpang sebagai sasarannya, terutama wajah-wajah baru yang kelihatan bingung mencari tiket di bandara tersebut.
Sebagai contoh, sepasang suami istri calon penumpang tujuan Batam, yang nampak tergesa-gesa mencari tiket langsung ditawari tiket pesawat dengan harga 1 juta 30 ribu rupiah, padahal harga resmi untuk penerbangan Jakarta-Batam paling tinggi 750 ribu rupiah/penumpang.
Begitu juga dengan rayuan para calo tiket ke calon penumpang jurusan Kawasan Timur Indonesia (KTI), harga yang ditawarkan para calo umumnya cukup tinggi. Korban dari calo tiket tersebut diyakini cukup banyak tiap hari, terutama mereka yang baru pertama bepergian dengan pesawat.
Pada calo itu diduga bekerjasama dengan "orang dalam", terutama dengan petugas keamanan bandara internasional tersebut. Buktianya ada beberapa petugas Satpam, pengontrol karcis, dan penjaga pintu masuk lagaknya gak peduli dengan keberadaan para calo tiket. Siapa yang mau peduli memberantas? (a)

Tidak ada komentar: